Membatu

Apa kabar bulan malam ini Sayang?

Masihkah ia tersenyum padamu?

 

Lihatlah gemintang yang menemaninya…

Kutitipkan salam rindu untukmu dalam kerlip mereka.

 

Terlontar namamu dalam tiap doa,

Berharap semoga aku bisa bertahan,

Kalau takdir ternyata bukan untuk kita.

 

Dan senyummu,

Akan tetap kunanti dalam lukisan-lukisan malam,

Demi hati yang terlanjur membatu,

Berkeras bahwa semua takkan pernah lagi bisa sama.

~ oleh aristodiga pada Juli 14, 2007.

Satu Tanggapan to “Membatu”

  1. kenapa ketika saya membaca ini saya jadi menangis? hmmm….

Tinggalkan komentar